Ini hanyalah pemikiran absurd tentang milyaran kemungkinan di dunia ini. Pertemuan dan perpisahan adalah sebagian kecil dari setiap kemungkinan. Seketika aku berpikir tentang pertemuan kita, andai saat itu aku tidak mencoba mungkin kita tidak akan pernah bertemu, andai saat itu aku tidak memaksakan diri meskipun sedang sakit mungkin kita tidak akan pernah berjumpa, atau lebih jauhnya andai pada siang setahun yang lalu aku tidak mengangkat telepon itu mungkin kita tetaplah menjadi dua orang asing. Tapi semesta bekerja, di antara milyaran kemungkinan, aku memilih untuk mengangkat telepon itu, aku memilih untuk mencoba, dan aku memilih untuk memaksa hingga kita berjumpa.
Tapi tunggu, rasanya juga tidak adil jika semua hanya tentang ku. Aku juga ingat cerita mu, tentang segala pilihan yang akhirnya kau pilih hingga akhirnya semesta bekerja mempertemukan kita. Aku berpikir bagaimana jika kita bertemu sebelum kita memilih jalan yang sekarang? mungkin kita hanyalah dua orang asing yang bertemu di tengah ramainya ibukota. Atau mungkin aku hanya melihatmu dari media sosial teman mu yang telah ku ikuti lebih dulu. Atau bahkan aku tidak pernah melihatmu di jalan ibukota dan di media sosial teman mu, dan kita benar-benar tidak pernah melihat satu sama lain.
Kedepan akan ada banyak pilihan dan kemungkinan yang bisa kita ambil. Seperti saat ini, entah mengapa aku memilih untuk berdiam diri dan menuliskan tentang pertemuan kita di laman ini, dan kau masih memilih untuk mengejar dia. Mungkin nanti aku akan dihadapkan dengan pilihan pilihan lain, dengan kemungkinan kemungkinan lain, hingga kita harus berpisah. Atau mungkin kau yang terlebih dahulu memilih jalanmu. Biarkan semesta bekerja.
Selamat malam.
Komentar
Posting Komentar